Dalam artikel sebelumnya, kita memahami bahwa kesepian ternyata membawa luka-luka psikologis yang perlu segera ditangani. Banyak keadaan yang membuat seseorang merasa kesepian sifatnya sementara, sehingga memudahkan kita untuk pulih dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menangani luka yang disebabkan oleh kesepian menjadi jauh lebih mendesak manakala kita sudah berada dalam cengkeramannya selama jangka waktu panjang dan apabila kita merasa tidak memiliki keberanian untuk mengubah keterasingan sosial dan emosional kita.
Sebagaimana halnya dengan luka emosional yang lain, luka yang disebabkan oleh kesepian sebaliknya ditangani sesegera mungkin. Berikut ada beberapa cara atau penanganan yang dapat Anda lakukan jika Anda mengalami kesepian. Penanganan di bawah ini disusun menurut urut-urutan penggunaannya.
Rasa kesepian membuat kita selalu waspada, siap untuk menghadapi kekecewaan dan penolakan yang kita percaya pasti datang. Guna menghadapi persepsi yang menyimpang ini dan agar tidak bertindak dengan cara mengalahkan-diri, ada 3 hal yang perlu dilakukan.
Kenyataan bahwa perbuatan kita sendirilah yang menciptakan self-fulfilling prophecy seringkali sama sekali tidak terpikirkan oleh kita. Kita cenderung mengulangi kembali perilaku yang mengalahkan diri sendiri dalam berbagai situasi, yang seharusnya lebih mudah untuk dikenali begitu kita mewaspadai tanda-tandanya. Karena itu, ingatkan diri Anda agar waspada.
Mari kita melatih otot relasi kita dengan "perspective taking" atau membaca dengan tepat pendapat orang lain. Ini adalah otot relasi yang sangat penting. Otot ini meningkatkan kemampuan kita untuk:
Berempati itu tidak mudah. Diperlukan usaha agar kita benar-benar bisa berempati pada orang lain. Meningkatkan kemampuan dalam berempati akan mendatangkan keajaiban pada hubungan yang paling berarti bagi kita. Karena kemampuan ini menuntut latihan, kita harus berusaha melatih otot-otot empati dalam berbagai macam situasi dan dengan banyak orang.
Kesepian membuat kita ragu untuk menciptakan peluang baru dalam kegiatan sosial atau memanfaatkan kegiatan yang sudah ada. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah mendekati berbagai situasi dengan tujuan yang lebih besar dalam benak kita. Dengan memiliki agenda tambahan, kita datang bukan sebagai orang kesepian, tapi sebagai orang yang bersemangat dengan hobi, cita-cita, atau hal yang lain. Hal itu juga membantu mengurangi perasaan gelisah karena perhatian kita terpusat pada tujuan kita.
Manfaatkanlah internet untuk berhubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan pengalaman yang sama. Selain itu, menjadi relawan untuk menolong orang lain juga menjadi pilihan lain untuk menciptakan ikatan sosial baru. Menolong orang lain mengurangi perasaan kesepian, meningkatkan perasaan berharga dan membuat kita lebih merasa diinginkan orang lain secara sosial.
Dalam beberapa kasus, keadaan dapat menghalangi kita untuk menciptakan ikatan sosial baru atau memperkuat yang sudah ada, misalnya keterbatasan mobilitas, secara geografis terisolasi, dan lain-lain. Cara yang dapat diambil untuk menghilangkan perasaan sepi adalah dengan mengadopsi hewan peliharaan.
Menangani perasaan kesepian dengan teknik-teknik di atas seharusnya dapat membantu. Meski demikian, apabila luka emosional Anda begitu parah sehingga muncul pikiran-pikiran untuk melukai diri atau orang lain, atau berpikir seperti apa rasanya jika Anda tidak ada lagi di dunia ini, maka Anda harus segera mencari bantuan dari seorang ahli kesehatan jiwa. Ahli kesehatan jiwa bisa membantu Anda untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin menghambat Anda serta memberikan dukungan emosi yang Anda butuhkan untuk terus melangkah.
We care, so we share..
(Sumber: buku "Pertolongan Pertama pada Emosi Anda" tulisan Guy Winch, Ph.D. Buku tersedia di Bibliotherapy PKPP)