...

Konseling Itu Bagaimana Sih?

Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata "konseling"?


Kalau konseling, nanti teman-teman akan menganggap aku gila.

Anggapan itu SALAH, teman-teman. Konselor tidak akan bercakap-cakap dengan orang gila. Justru konselor berbicara dengan orang sehat yang sedang memiliki masalah, untuk membantunya mencari jalan keluar.


Kalau konseling, aku akan malu karena masalahku akan diketahui orang lain.

  • Jangan khawatir, kerahasiaan kisahmu terjaga aman
  • Konselor tidak akan pernah mempermalukanmu. Justru mereka akan membantumu. Untuk itulah mereka ada.
  • Tak perlu malu, bukankah semua orang juga punya masalah

Kalau konseling, nanti aku disuruh cerita sampai nangis..

Reaksi yang terjadi saat konseling sangat variatif, ada yang marah, malu, sedih, nyesek, dst. Semua emosi yang muncul itu menandakan proses konseling sedang berjalan. Kalau kamu biasa aja ya mungkin saja masih ada yang belum terungkapkan.


Aku pernah sekali konseling, tapi kok belum tuntas ya masalahku..
Proses konseling, terutama untuk masalah yang kompleks, tentu perlu waktu. Namun di tiap sesi pasti ada progress. Entah itu perasaan lega karena didengarkan dan dimengerti, menemukan perspektif baru dalam melihat masalah, mendapat insight, dst. Jadi, nikmati saja prosesnya.


Efek yang terjadi setelah konseling akan berbeda-beda.

  • Berenergi, apabila kita mulai memahami sesuatu yang baru atau menemukan tujuan hidup kita
  • Lelah, apabila kita merasa sesi konselingnya menantang atau perlu usaha keras.
  • Kesal atau dibanjiri berbagai emosi, apabila sesi konseling tadi membuat kita mengingat kembali kenangan buruk atau menyakitkan.
  • …dan masih banyak lagi emosi-emosi lainnya


Saat konseling memang aktivitas utama kita bercerita. Tapi percakapan ini mendalam, menyentuh hal-hal penting dari berbagai sisi dan bertujuan menyelesaikan masalah.